Pertumbuhan tanaman didefinisikan
sebagai bertambah besarnya tanaman yang diikuti oleh peningkatan berat kering.
Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel, perbesaran sel dan diferensiasi
sel Kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan air dalam media
tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan atau kombinasi kedua faktor
tersebut. Di lapangan walaupun di dalam tanah air cukup tersedia, tanaman dapat
mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi jika kecepatan absorpsi
tidak dapat mengimbangi kehilangan air melalui proses transpirasi .
Kehilangan air dari tanaman oleh
transpirasi merupakan suatu akibat yang mtidak dapat dielakkan dari keperluan
membuka dan menutupnya stomata untuk masuknya CO2 dan kehilangan air melalui
transpirasi lebih besar melalui stomata daripada melalui kutikula. Indeks luas
daun yang merupakan ukuran perkembangan tajuk, sangat peka terhadap cekaman
air, yang mengakibatkan penurunan dalam pembentukan dan perluasan daun,
peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau keduanya. Perluasan daun lebih
peka terhadap cekaman air daripada penutupan stomata. Selanjutnya dikatakan
bahwa peningkatan penuaan daun akibat cekaman air cenderung terjadi pada
daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif dalam fotosintesa dan
dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil pengaruhnya terhadap hasil.
Martin, Tenorio dan Ayerbe (1994)
menjelaskan bahwa cekaman air yang terjadi pada paruh kedua dari siklus hidup
tanaman ercis mengakibatkan penurunan nilai LAI (leaf area index) setelah
pembungaan. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil biji ercis bila dibandingkan
dengan hasil pada musim tanam sebelumnya, dimana curah hujan selama paruh
pertama siklus hidupnya lebih besar. Kekurangan air dapat menghambat laju
fotosintesa, karena turgiditas sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini
menyebabkan stomata menutup.
Penutupan stomata pada kebanyakan
spesies akibat kekurangan air pada daun akan mengurangi laju penyerapan CO2
pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan mengurangi laju fotosintesa
.Disamping itu penutupan stomata merupakan faktor yang sangat penting dalam
perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang berat. Waktu antara penyebaran
benih dan pemasakan dapat diperpendek atau diperpenjang tergantung pada
intensitas dan waktu terjadinya cekaman air. Hasil penelitian Turk dan Hal pada
tahun 1980 dan Lawn tahun 1982 menunjukkan bahwa kacang tunggak berbunga dan
masak lebih awal dibawah tingkat cekaman air sedang, tetapi cekaman air yang
berat menunda aktivitas reproduktif
Kedalaman perakaran sangat
berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada umumnya tanaman dengan
pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang lebih panjang daripada
tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya kadar air tanah akan
menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar
.Peningkatan pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan sampai sedang
mungkin sangat penting dalam menyadap persediaan air baru bagi suatu
tanaman.Hasil penelitian Nour dan Weibel tahun 1978 menunjukkan bahwa
kultivarkultivar sorghum yang lebih tahan terhadap kekeringan, mempunyai
perkaran yang lebih banyak, volume akar lebih besar dan nisbah akar tajuk lebih
tinggi daripada lini-lini yang rentan kekeringan.Hasil penelitian Martin,
Tenorio dan Ayerbe (1994) menunjukkan bahwa perakaran tanaman ercis yang
mengalami cekaman air pada paruh kedua dari siklus hidupnya tidak dapat
menjelajahi keseluruhan lapisan tanah pada kedalaman 45 – 75 cm. Dengan kata
lain tanaman ercis tidak dapat mengekstrak air di bawah kedalaman 70 cm. akibat
lebih lanjut cekaman air akan menurunkan hasil tanaman, dan bahkan tanaman
gagal membentuk hasil. Jika cekaman air terjadi pada intensitas yang tinggi dan
dalam waktu yang lama akan mengakibatkan tanaman.
Tanggap pertumbuhan dan hasil
tanaman terhadap cekaman air tergantung fase pertumbuhan saat cekaman air
tersebut terjadi. Jika cekaman air terjadi pada fese pertumbuhan vegetatif yang
cepat, pengaruhnya akan lebih merugikan dibandingkan dengan jika cekaman air
terjadi pada fese pertumbuhan lainnya. Proses-proses fisiologi yng
mengakibatkan perubahan hasil karena cekaman air, digambarkan oleh Hsio dkk.
tahun 1976 seperti pada gambar berikut.
Untuk mengetahui apakah tanaman
cukup air atau tidak, dapat melihat gejala-gejala yang ditampakkan oleh
tanaman. Diantaranya adalah:
a.
Pengecekan
media tanam:
Ø Jika media terasa remah lepas, berarti media sedikit mengandung air
Ø Periksa dengan membuat lubang
sebesar ibu jari dengan kedalaman 1,5-3cm. Jika kering maka kelembaban tanaman
rendah dan tanaman perlu disiram.
b.
Gejala
fisiologis tanaman:
Ø Tanaman layu
dan daun tua coklat dan mengering, dicurigai tanaman kekurangan air. Periksa
media dan gejala lain apakah disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman lainnya.
Ø Pinggiran
daun berwarna coklat dan kering untuk tanaman kekurangan air
Ø Jika
berbunga dan kurang air, maka bunga akan gugur dengan cepat.
Ø Jika daun
ujungnya coklat, kemungkinan besar kelebihan air.
Ø Dalam media yang terlalu lembab,
akar akan membu. Dampak kandungan lengas pada perkembangan sistem perakaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar